Ardian Caisar - Dianggap Tak efektif lagi , lembaga federal di Amerika Serikat mengakhiri kontraknya dengan pembuat BlackBerry, Research In Motion ( RIM ) , sebagai gantinya , mereka akan pindah ke produk ' tetangga ' , yakni iPhone.
Sebentar lagi , lebih dari 17.600 user di Amerika . Imigration Customs Enforcement ( ICE ) tak akan memakai BlackBerry setelah keputusan untuk berpindah ke iPhone dibuat.
"Tak lagi memenuhi kebutuhan agensi akan teknologi mobile," demikian alasan pihak ICE yang dituangkan dalam sebuah dokumen yang di publikasi.
Padahal, mereka telah memakai teknologi dari RIM selama 8 tahun. Disampaikan pula bahwa sebelum memilih iPhone, Pihak agensi melakukan analisa juga pada sistem operasi Android.
Namun akhirnya keputusan telah dibuat dan menurut ICE , layanan dari iPhone yang dapat memberikan Teknologi terbaik karena ketatnya kontrol dari Apple akan platform hardware maupun OS-nya .
Nah, dalam dokumen itupula dinyatakan bahwa ICE akan membeli iPhone untuk belasan ribu karyawannya tersebut, Dari laporan Reuters diketahui bahwa pembelian ini bernilai USD 2,1 juta.
Tak bisa ditangkis, pihak RIM terpukul. Hal ini terbaca dari pernyataan Paul Lucier, Vice President Global Goverment Solutions di Research in Motion .
"Tentu saja, kami kecewa dengan keputusan tersebut," ujarnya seperti dikutip dari Cnet,
" Kami telah bekerja keras untuk membuat platform mobile computing anyar ' BlackBerry 10' yang bisa memenuhi kebutuhan masa depan dari pelanggan dari kalangan pemerintahan." sesalnya
